• Home
  • "Kegiatan Talkshow dan Bakti Sosial WiLAT dan STIMLOG dalam memperingati Hari Kartini 2022"

"Kegiatan Talkshow dan Bakti Sosial WiLAT dan STIMLOG dalam memperingati Hari Kartini 2022"

 


Kolaborasi STIMLOG dan WiLAT berharap perempuan memiliki peran besar dalam memberikan perubahan dalam kehidupan di bidang Logistik dan Transportasi guna memaknai Hari Kartini Di Bulan Ramadan, Sabtu (23/04/2022).

Mengusung tema Let’s Build Your Future In Logistics And Supply Chain dalam gelaran spesial talkshow peringatan Hari Kartini atas kolaborasi STIMLOG dan WiLAT secara online bersama siswa SMK, SMK, MA dan mahasiswa STIMLOG serta mahasiswa perguruan tinggi lainnya sebagai undangan.

Adapun sebagai narasumber dalam talkshow kolaborasi STIMLOG dan WiLAT sangatlah spesial dan menginspirasi kaum perempuan yang telah bergelut di industri Logistik, diantaranya: Juliana Sofhia Damu -CMILT., WiLAT Indonesia Chairpersons, Dr. Liane Okdinawati -CMILT., Vice President for Education & Program CILT Indonesia.

Selanjutnya, Rachmawati Wangsaputra, Ph.D -CMILT., STIMLOG Chairpersons, Chandra Dewi, S.Psi., M.B.A -CMILT., VP Human Capital Development PT POS Indonesia dan Dr. Melia Eka Lestiani, S.T., M.T. -CMILT., WiLAT Jabar Section Head dan sebagai pemandu talkshow adalah
Dr. Nurlaela Kumala Dewi, S.T., M.T -CMILT., STIMLOG Vice Chairpersons III

Kolaborasi apik Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia (STIMLOG) bersama Woman In Logistics And Transport (WiLAT) sebuah organisasi perempuan internasional yang bergerak di bidang logistik dan transportasi mengulik perempuan agar membangun Masa Depan dengan terlibat dalam bidang Logistik Dan Rantai Pasokan.


Juliana Sofhia Damu,-CMILT selaku WiLAT Indonesia Chairpersons (kanan) saat diacara talkshow kolaborasi STIMLOG dan WiLAT

Hal tersebut disampaikan juga sebagai pembuka spesial talksow oleh Juliana Sofhia Damu,-CMILT selaku WiLAT Indonesia Chairpersons bahwa semangat Kartini mendorong perempuan agar belajar logistik bila ingin memiliki masa depan yang cemerlang.

“Logistik menjanjikan masa depan, karena memiliki 8 alasan yang harus dipertimbangkan,” kata Juliana.

Diantaranya, lanjut Juliana, Peluang baru selalu terbuka di bidang Logistik, Pekerjaan yang tersedia untuk semua tingkat pendidikan, Peluang Kemajuan sangat banyak, Karir di Logistik bisa dimulai di mana saja bagiannya dan Karir di Logistik tidak membuat Bosan.

Selain itu, pertimbangan lain bahwa menjadi Peluang besar bagi Perempuan berkembang di bidang Logistik, Logistik sebagai Batu Loncatan ke bidang Bisnis Internasional dan Bekerja di bidang Logistik mengembangkan persaudaraan, jadi tidak ada persaingan usaha disana, namun adanya konsolidator, kolaboration saling bergandengan tangan dengan mesra dalam satu tujuan.

“Kata kuncinya, Mencoba Melakukannya, karena anda tidak akan tahu jika anda bisa meraih masa depan di bidang Logistik,” pungkas Juliana Sofhia Damu.


DR. Liane Okdinawati,-CMILT selaku Vice President for Education & Program The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT Indonesia)

Hal senada juga disammpaikan oleh DR. Liane Okdinawati,-CMILT selaku Vice President for Education & Program The Chartered Institute of Logistics and Transport (CILT Indonesia) bahwa Indonesia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau memiliki tantangan yang sangat unik dalam sistem Logistik nasional.

Sementara itu, sentra industri terkonsentrasi di beberapa lokasi yg banyak posisinya di Pulau Jawa, sehingga dibutuhkan biaya yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan distribusi dan persediaan barang, tambah Liane.

Selain itu pertumbuhan e-commers di indonesia sangat meningkat saat pandemi Covid-19 hingga 40 % sejalan dengan pergeseran gaya hidup menuju digital.

Digitalisasi di sektor Logistik menjadi peluang tapi juga menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas sistem logistik dan rantai pasok di Indonesia.

Permasalahan terbesar industri Logistik di Indonesia adalah kurangnya jumlah tenaga kerja di bidang Logistik, dari data permintaannya meningkat pertahun sekitar 20%.

Namun dari sisi keterisian jumlah tenaga kerja perempuan di industri Logistik hanya kisaran 15%, jadi sangat terbatas Kartini Indonesia di industri Logistik saat ini.


Isu Perempuan juga menjadi materi Rachmawati Wangsaputra, Ph.D -CMILT., STIMLOG Chairpersons di indiustri Logistik

“Melihat tantangan dan peluang yang ada, CILT, WiLAT dan STIMLOG selalu memiliki komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan para calon logistian Indonesia untuk dapat mengikuti perubahan kemajuan teknologi yang sangat cepat dan memenuhi kebutuhan industri di Indonesia,” ungkap Liane Okdinawati.

“Berharap kegiatan talkshow kolaborasi STIMLOG dan WiLAT ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa dan calon mahasiswa tentang peluang dan keterampilan yang dibutuhkan dalam industri Logistik di Indonesia kedepannya,” pungkas Liane Okdinawati.

Berlanjut talkshow dengan narasumber Rachmawati Wangsaputra, Ph.D -CMILT., STIMLOG Chairpersons, yang menggambarkan dan menjelaskan tentang karier di Logistik dan Supply Chain.

“Bicara tentang Logistik tidak akan lepas dari Supply Chain atau Value Chain nya yang selanjutnya akan membahas tentang sistem ekonominya,” kata Rachmawati Wangsaputra.

Dalam industri terbagi menjadi 3 jenis industri yakni Primer yang mengekplorasi alam, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan lain-lain; kedua adalah Indutri Sekunder yang mengelola industri primer menjadi produk setengah jadi atau produk jadi sedangkan Industri Tersier merupakan industri pendukung kedua jenis industri di sekor jasa, terang Rachmawati.

“Logistik ada disekitar kehidupan kita dan di tiga jenis industri tersebut,” ungkap Rachmawati.

Di Indonesia terdapat Industri Primer sebanyak 17.432 atau 74%, sedangkan Industri Sekunder terdapat 5.810 atau 25% dan Industri Tersier 278 atau 1%.



Kegiatan Talkshow dan Berbagi kolaborasi STIMLOG dan WiLAT sukses digelar karena didukung oleh perusahaan Logistik

Sebagai contoh industri otomotif yang tidak akan lepas dari Supply Chain karena begitu banyak komponen yang dibutuhkan berproses panjang hingga menjadi sebuah mobil.

Dalam industri otomotif tidak ada suatu perusahaan yang membuat komponen sendiri, mereka membutuhkan komponen dari pihak lain bahkan antar negara sehingga masuk ke production network atau global network hal tersebut lah yang disebut Rantai Pasok atau Supply Chain.

Tujuan dari Logistik mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap aliran bahan baku/ produk jadi, uang, informasi, energi dan sumber daya lain secara efisien dan efektif dari titik asal ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan produk/ service sesuai keinginan pelanggan dengan melakukan kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyediaan, pengemasan, pengangkutan dan pengiriman yang cepat, tepat waktu, kualitas bagus dan harga murah yang menjadi pemenangnya.

“Urusan Logistik dan Rantai Pasok bukan hanya di lingkungan Industri, bahkan saat peristiwa bencana pun dibutuhkan barang dengan cepat, tepat barang harus ada dan orang bisa makan saat menyalurkan bantuan,” ujar Rachamati.

Contoh menarik yang lain seperti Zara produk fashion, bila ada ada produk baru dalam waktu dua minggu bisa tersebar di seluruh dunia. Bagaimana cara kerjanya ?

Dari mulai desain hingga sampai di setiap outlet di dunia dibutuhkan penanganan profesional. Produk Zara dibuat dibeberapa negara termasuk di Indonesia, setelah diproduksi, produk tersebut dikembalikan ke Spanyol, lalu didistribusikan kembali ke negara tujuan seluruh dunia termasuk Indonesia.


Chandra Dewi, S.Psi., M.B.A -CMILT., VP Human Capital Development PT POS Indonesia

“Bila sudah mengetahui titik-titik okupasi atau dimana individu dapat berperan serta dalam aktivitas keseharian dari gerakan suatu barang dalam meniti karier agar customer dapat menerima dengan waktu yang tepat,” jelas Rachmawati.

Bisa dari Logistics Analys, Logistics Customer Koordinator, Engineer, atau warehousing, inventory control, shipment planner dan lain-lain yang tentunya bukan hanya dari pengalaman bekerja namun juga akan diatur dari segi pendidikan formal dan jenjang jabatannya yang akan menjadi tantangan, tambah Rachmawati.

Stimlog mempunyai komitmen mempelajari perusahaan di luar negeri maupun di dalam negeri secara managemen bagus dalam meyiapkan anak muda agar bila lulus nanti dapat berinovasi pada perusahaan logistik agar dapat bersaing.

Apalagi bisnis mengalami proses evolusi setiap saat, maka dari itu keilmuan Logistik, Supply Chain dan Teknologi berjalan bersamaan yang harus dapat diadaptasi gerakannya, sehingga secara berkala temuan-temuan dan informasi perkembangan industri tersebut menjadi masukan bagi STIMLOG untuk meng-upgrade kurikulumnya guna mengantisipasinya,” kata Rachmawati Wangsaputra.

Berlanjut kepada Chandra Dewi, S.Psi., M.B.A -CMILT., VP Human Capital Development PT POS Indonesia mengatakan bahwa pada PT Pos Indonesia memiliki dan mencetak Srikandi yang tanguh.

Hal tersebut ditilik dari perempuan memiliki kelebihan, keunggulan bahkan disebut sebagai anugerah yang nantinya sangat mendukung kompetensi leader yang nantinya dibutuhkan leaders perempuan dalam suatu perusaan.



Peserta talkshow kolaborasi STIMLOG dan WiLAT berjumlah lebih 200 mengikuti dengan antusias mengenal dunia logistik, transportasi dan Supply Chain

Perempuan secara alami memiliki keibuan yang multi tasking, empathy dan selalu mendengarkan, selain itu juga memiliki kegigihan sehingga memunculkan komitmen-komitmen, keberanian dan ulet.

Pada tataran managemen sebagai pemimpin, perempuan akan men-drive suatu planing yang sudah dibuat, mengeksekusi yang bukan hanya menjadi wacana.

Perempuan juga antusias untuk melayani yakni customer focus karena memiliki empathy yang bagus sehingga dapat ditemukan pada perempuan yang memiliki etos kerja yang tinggi dan passion yang dapat sukses.

Perempuan punya kemampuan untuk merasa tetap nyaman ditengah minoritas atau sendiri saat berada dilingkungan yang lebih banyak pria dibandingkan perempuan, misalnya saat meeting.

“Tidak menjadi faktor yang hanya memberi kesempatan dan sebagai tuntutan mengisi kuota perempuan, tapi untuk dapat mengisi kepemimpinan namun menjadi sesuatu yang menguatkan dan harus dibuktikan dengan kompetisi,” ujar Chandra Dewi.

Mengingat Logistik adalah bidang usaha yang melibatkan banyak pihak, karakter pemimpin perempuan sangat bernilai tinggi. Namun pekerja perempuan di bidang logistik Indonesia tidak sampai 15%, sehingga perempuan harus menyadari bahwa ada peluang besar dan jadikan sebuah panggilan untuk mengisi karena Logistik membuka masa depan, lanjut Chandra Dewi.



STIMLOG dan WiLAT menyalurkan bantuan sembako kepada perempuan warga Desa Sariwangi dan Desa Cijerokaso

“Kementerian BUMN melalui Menterinya yakni Erick Thohir menyampaikan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen menyediakan lingkungan kerja yang saling menghormati, bebas dari diskriminasi, pengucilan atau pembatasan, pelecehan, perundungan dan berbagai bentuk kekerasan lainnya,” kata Chandra.

“PT Pos Indonesia dalam mengembangkan karyawan dari berbagai level juga memiliki program khususnya Women Leaders, mengajak semua karyawan “Terbang Tinggi Menjulang Prestasi”,” ungkap Chandra Dewi.

Ilmu Logistik merupakan basic atau dasar yang harus dimiliki dalam hal ini STIMLOG menyediakan, selanjutnya melengkapi dengan berbagai keterampilan lain pengembangannya melalui kompentensi leadership harus dicari dan digali.

“Pada kenyataannya di Industri Logistik memiliki tuntutan yang tinggi, sehingga bukan hanya memiliki dasar ilmu logistik melalui akademi namun dilengkapi juga dengan digital logistik, digital mainset dalam memecahkan masalah juga harus dimiliki,” kata Chandra.


Dr. Melia Eka Lestiani, S.T., M.T. -CMILT., WiLAT Jabar Section Head (kanan)

Menutup materi talkshow, Dr. Melia Eka Lestiani, S.T., M.T. -CMILT., WiLAT Jabar Section Head mengatakan Semangat Kartini melalui karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang”, perempuan Indonesia harus mengambil peran untuk masa depan sendiri dan masa depan bangsa Indonesia.

Semoga setelah usai kegiatan talkshow ini semangat Kartini semakin menggelora, adik-adik SMA, SMK, MA serta para mahasiswa akan lebih mengetahui apa dan bagaimana Logistik dan Transportasi ini memberikan pemahaman akan peluang kerja dan tantangannya sebagai pintu membuka masa depan, tambah Melia.

“Perempuan dengan Cinta, Perempuan dengan Dunia Pendidikan, Perempuan dengan Dunia Kerja tidak ada diskriminasi. Perempuan memiliki kelebihan, keunggulan yang melekat menjadi anugerahnya dapat berperan sebagai pimpinan perusahaan bidang industri logistik dan transportasi, dan semakin membuat kompleksitas peran perempuan dimasa saat ini,” tutup Melia Eka Lestiani.

Usai menggelar kegiatan talkhow, STIMLOG dan WiLAT menyalurkan bantuan sembako kepada perempuan warga Desa Sariwangi dan Desa Cijerokaso.


Posting Komentar

Recent News

[latest][5][recentright]

Featured